Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2024

BUKAN KAH WAKTU HANYALAH ILUSI ?

Gambar
Andai angin mampu membawa kembali masa yang terlampaui, aku akan menyerahkan segalanya untuk menciptakan keabadian yang sempat lenyap. Setiap hembusnya akan kugenggam erat, menyusun ulang serpihan cerita yang pernah jatuh. Aku akan menelusuri jejak langkah yang pudar, membisikkan doa pada dedaunan, berharap ia menyampaikan rindu kepada semesta. Bukankah waktu hanyalah ilusi? Namun, kita terjebak di dalamnya, menjadi saksi dari detik yang tak pernah berpaling. Jika seluruh isi bumi bisa ku telan demi dirimu, maka biarlah aku menjadi saksi bagi cintaku yang tak terbatas. Bumi akan berbisik tentang keberanian dan pengorbanan, tentang kerinduan yang tak pernah padam. Batu-batu akan mengukir kisah kita, sementara air akan membawa kenangan itu mengalir ke ujung dunia. Aku ingin melarutkan segala bentuk ragu, agar yang tersisa hanyalah keyakinan bahwa setiap kehilangan adalah jalan menuju kebersamaan yang lebih dalam. Namun, angin dan bumi mengajarkan tentang menerima. Angin tak pernah kemb...

MESKI TERISOLASI KESEPIAN TAK PERNAH BENAR HADIR

Gambar
Diam itu asik, tapi ada jarak yang tak terucap di antara tawa yang tertahan dan sunyi yang berbisik. Dalam diam, kita melarikan diri dari hiruk pikuk dunia, menyusup ke ruang yang hanya milik diri sendiri. Namun, sepi sering kali menyelinap, seperti bayangan yang tak terpisahkan, membisikkan keheningan yang samar-samar terasa sebagai beban. Kita menikmati ketenangan, tetapi tak luput dari perasaan hampa yang samar. Apakah diam benar-benar menghapus segala kebisingan, ataukah ia hanya mengaburkan kesedihan yang sulit diakui? Hening menawarkan keseruan yang berbeda, tempat kita bercengkerama dengan pikiran sendiri. Namun, seru itu terasa aneh, seperti teka-teki tanpa solusi. Dalam kesendirian, kita melukis senyum damai di wajah, meski badai berkecamuk di dalam kepala. Tersenyum di tengah kalut adalah keberanian tersendiri, sebuah perlawanan kecil terhadap dunia yang tak selalu peduli. Mungkin, di situlah seni hidup bersembunyi—menerima badai sebagai bagian dari harmoni, merangkul kesendi...

TAPI DARI APA YANG KITA LEPASKAN

Gambar
  Hidup Bukan Hanya Tentang Keluhan Dalam perjalanan hidup, tak ada manusia yang luput dari cobaan, tetapi seberat apapun beban di pundak, kita bukanlah satu-satunya yang bergulat dengan derita. Ada mereka yang tak bersuara, memikul luka yang tak kasat mata, namun memilih diam sebagai perisai. Merasa menjadi yang paling susah adalah jerat yang membelenggu jiwa, sebab di balik pintu-pintu tertutup, ada perjuangan yang lebih senyap dan mendalam. Bukankah hidup mengajarkan kita bahwa rasa sakit, meskipun pahit, adalah pelajaran untuk mengasah hati? bukan kamu saja yg punya beban Atensi dunia bukan milik satu orang saja. Di kala kita merasa haus akan perhatian, ada yang memilih untuk menyerahkan sorot cahaya kepada orang lain. Hidup tidak selalu soal menjadi pusat gravitasi; terkadang, menjadi latar yang sunyi adalah jalan menuju kedewasaan. Saat kita belajar merelakan diri berada di pinggiran, justru di sana kita menemukan arti keberadaan yang sejati—membaur tanpa tuntutan, memberi ...

MEREKA YANG MEMILIH UNTUK PERGI

Gambar
Kata-kata itu, meski datang dari rasa sakit, juga membawa sebuah refleksi tentang pengorbanan. Kadang, kita merasa seolah-olah kita adalah penopang dunia orang lain, selalu ada, selalu siap untuk membantu, menyelesaikan masalah, memberi solusi. Namun, ketika masalah datang bertubi-tubi, dan kita mencari mereka yang seharusnya ada untuk kita, kita justru mendapati ketidakpedulian. Orang-orang yang kita harapkan untuk bersama kita dalam perjuangan justru memilih untuk “cuci tangan” — menyalahkan keadaan, menyalahkan kita, atau bahkan lebih buruk lagi, mengabaikan kita. Mereka yang memilih untuk pergi, meninggalkan kita dengan beban yang semakin berat.  Apa yang sebenarnya mereka cari? Kenapa kita, yang sudah berjuang begitu keras, malah dianggap pengecut ketika memilih untuk melepaskan diri dari situasi yang tidak lagi memberi makna?

BERHENTI SEJENAK

Gambar
Aku terpaksa bijaksana, karena dalam kepenatan ini, aku belajar bahwa kebijaksanaan bukan hanya soal mengetahui apa yang harus dilakukan, tetapi juga tentang mengetahui kapan harus memberi ruang pada diri sendiri untuk istirahat.  Dalam dunia yang serba cepat ini, kita sering kali terjebak dalam hasrat untuk terus bergerak, seolah-olah kecepatan adalah satu-satunya cara untuk mencapai tujuan. Namun, dalam keheningan dan jeda yang diberikan oleh kelelahan, aku menemukan bahwa kebijaksanaan adalah seni mengatur ritme hidup, bukan hanya melaju tanpa henti. Kebijaksanaan itu hadir dalam kesadaran bahwa berhenti sejenak bukan berarti kalah, tetapi justru memberi kita kesempatan untuk memperbarui energi dan pandangan hidup.

JEJAK MIMPI YANG AKU TITIPKAN

Gambar
Keberhasilanmu adalah bayangan harapan yang dulu hanya bisa kugenggam dalam doa. Dalam setiap langkah kecilmu, aku menemukan jejak mimpi yang aku titipkan di hati kecilmu tanpa kau sadari. Aku melihat dirimu tumbuh, dari langkah pertamamu yang ragu, hingga kini kau melangkah dengan keyakinan yang aku tahu adalah milikmu sepenuhnya. Kesuksesanmu, Nak, bukan sekadar milikmu. Ia adalah perayaan dari harapan-harapan yang aku rajut dalam malam-malam panjang, sebuah kebahagiaan yang tidak bisa diukur dengan apapun. Setiap keberhasilanmu adalah sebuah pengingat bahwa perjuangan tidak pernah sia-sia. Saat aku melihatmu berdiri tegak, menghadapi dunia dengan segala keberanian, aku tahu bahwa semua peluh yang aku tumpahkan untukmu telah berbuah manis. Kebahagiaanmu adalah puncak dari doa-doaku, pilar yang menopang hidupku. Dan saat aku melihatmu tersenyum dengan segala pencapaianmu, aku tahu aku tidak meminta lebih. Karena kebahagiaanmu adalah cukup. Namun, keberhasilan bukanlah sekadar akhir da...

AKU PERNAH ADA UNTUK MENDUKUNG MU

Gambar
Mungkin besok aku sudah tidak ada lagi di sampingmu. Pikiran itu sering menghantui, bukan karena aku takut pada perpisahan, melainkan karena aku ingin memastikan bahwa kau tahu aku mencintaimu, dengan seluruh hatiku. Waktu adalah tamu yang tidak diundang; ia datang tanpa permisi dan pergi tanpa berpamitan. Maka, aku ingin kau tahu, di setiap detik ini, aku hadir dengan seutuhnya untukmu. Jika esok aku tiada, Nak, ingatlah bahwa cinta ini tidak pernah benar-benar pergi. Ia ada di udara yang kau hirup, di hangatnya sinar matahari yang menyentuh kulitmu, di setiap tawa yang kau bagi dengan dunia. Aku mungkin tidak bisa lagi memelukmu dengan kedua tanganku, tetapi cinta ini akan terus melingkupimu dalam cara yang tak terlihat, dalam doa yang aku bisikkan dalam keabadian. Aku tahu, kehidupan ini penuh dengan kejutan. Ada saatnya kau akan merasa kehilangan, dan mungkin saat itu aku adalah bagian dari yang kau rindukan. Namun, jangan biarkan duka terlalu lama memelukmu. Aku ingin kau melanjut...

ADALAH UNDANGAN UNTUK BERTUMBUH

Gambar
Dalam hidup, kejatuhan sering kali dipandang sebagai tanda dari kelemahan, 🥀 sebagai momen ketika dunia seolah membuktikan bahwa kita rapuh. Namun, sesungguhnya tanah tempat kita jatuh bukanlah sesuatu yang hina. Ia adalah tempat mula-mula, tempat segala sesuatu bermula. Tanah adalah rahim bagi benih🐣, sebuah metafora bagi harapan yang disemai dalam kegelapan. Dari sanalah tumbuh kekuatan, akar yang tertanam kuat untuk menopang kita di kemudian hari. 😇percaya ? Jatuh ke tanah berarti kembali kepada dasar, kepada apa yang sejati, sebelum melangkah lagi dengan pijakan yang lebih kokoh. Tangis, seperti hujan ⛈️yang menyapa bumi, sering disalahartikan sebagai wujud kelemahan. Padahal, tangis adalah bahasa purba, seruan dari jiwa kepada langit, sebuah doa tanpa kata. Dalam tangis, ada pengakuan akan perasaan terdalam, ada keberanian untuk membuka luka dan mengakui ketidak-berdayaan. Ia memohon kepada langit, bukan untuk menghapus badai, 🍃 melainkan untuk memberikan kekuatan menghadapi b...

MENJADI PEJUANG TIDAK BERARTI TAK MERASA LELAH

Gambar
 Ayah adalah epitom 📝 kesabaran, simbol keberanian yang sunyi. Dalam setiap langkahnya, ada doa yang disisipkan di sela-sela keringat, bukan untuk dirinya, tetapi untuk keluarga yang dicintainya. Ia berjuang tanpa pamrih, menantang badai kehidupan dengan keberanian yang seringkali tak terlihat namun terasa dalam ketenangan yang ia ciptkaan di rumah. Pada setiap langkah yang tak berjejak, seorang ayah menyimpan cerita yang tak terucap. Dalam diamnya, ada cinta yang tak pernah henti berdenyut, seperti arus sungai yang mengalir tanpa akhir. Ia bangun sebelum matahari terbit, bekerja sebelum alam sepenuhnya menggeliat. Adalah nyala api yang terus hidup, meski kadang redup oleh angin kelelahan. namun, ia tak pernah padam, karena di balik tugasnya sebagai pencari nafkah, ada janji yang diikrarkan dalam sunyi; janji untuk memberi, menjaga, dan mencintai. Ketika malam datang dan dunia memejamkan mata, ayah terjaga, memikirkan cara agar esok lebih baik dari hari ini. Ia tahu bahwa tanggun...

JEJAK WAKTU YANG HAMPIR TERLEWAT

Gambar
Hari ini, aku teringat pada mereka, pada apa dan mamah. Badan mereka tak lagi seperti dulu. Waktu sudah meninggalkan bekasnya, dan aku bisa merasakannya. Aku melihat mereka berjalan perlahan, tubuh yang dulu kuat kini lebih rapuh, semakin rentan terhadap segala yang datang. 🫂Mereka sering pergi ke rumah sakit, menghadap prosedur yang tak habis-habisnya. Tapi yang membuatku tertegun adalah kenyataan bahwa mereka selalu pergi sendiri. Di sana, di antara kerumunan orang yang datang dan pergi, mereka sendirian. Mengambil nomor antrian, menunggu giliran, bertemu dokter, membawa resep, dan mengantri lagi di apotek. Semua itu dilakukan tanpa ada yang menemani. Photo by  花見 瀬田  on  Unsplash Aku tak pernah benar-benar merasakannya sebelumnya. Betapa rumit dan melelahkannya semua itu. Aku hanya tahu bahwa mereka selalu melakukannya, tanpa keluh, tanpa meminta bantuan. Sementara aku, entah bagaimana merasa terlalu sibuk dengan kehidupanku sendiri. Waktu begitu cepat berlalu ⌛, dan ...

LELAKI ITU DAN DIAMNYA

Gambar
 Lelaki itu tidak cerita.. Lelaki itu tak pernah benar-benar bercerita. Apa yang keluar dari mulutnya hanyalah serpihan kata-kata yang tak pernah cukup untuk membangun jembatan ke hatinya. Diamnya seperti tembok besar yang menjulang, bukan untuk menolak dunia, tapi untuk melindungi sesuatu yang rapuh di dalam. Bukan dia tak ingin berbagi, bukan pula dia tak mampu. Hanya saja, lelaki itu tahu bahwa dunia sering kali terlalu bising untuk mengerti kedalaman diam. Di dalam kepalanya, pikirannya berputar seperti roda gila. Tak ada henti, tak ada jeda. Saat tubuhnya tampak tenang, pikirannya seperti arus sungai deras yang menghantam bebatuan di dasar. Masalah-masalah yang datang, dia pecahkan sendiri—pelan-pelan, tanpa keluhan. Baginya, mengeluh adalah kemewahan, dan meminta bantuan adalah kelemahan. Dia lebih percaya pada kekuatan tangannya, pada tajamnya pikirannya, dan pada keteguhan hatinya. Lelaki itu tahu, hidup adalah medan pertempuran yang sunyi. Kesendirian adalah teman sejatiny...

Beristirahat, Tapi Jangan Pernah Menyerah

Hidup tidak selalu berjalan mulus, dan kadang rasa lelah datang tanpa bisa dihindari. Itu wajar. Beristirahat adalah hak setiap orang, bahkan para pejuang terhebat sekalipun. Namun, ingatlah, istirahat bukan berarti menyerah. Setelah lelahmu reda, lanjutkanlah perjuangan yang sudah kamu mulai. Mimpi dan tujuan yang ada di depan sana tak akan tercapai jika kamu berhenti di tengah jalan. 💨 Kita semua ditakdirkan untuk berjuang. Mungkin perjuangan kita berbeda-beda, tapi satu hal yang pasti: tak ada hidup tanpa tantangan. Jangan biarkan kekurangan menjadi alasan untuk berhenti. Fokuslah pada kelebihan yang kamu miliki, sekecil apa pun itu. Justru di situ letak kekuatanmu. Kelebihanmu adalah senjata terbaik untuk melangkah lebih jauh dan melawan semua keraguan. Sering kali, tantangan terasa begitu berat hingga muncul keinginan untuk menyerah. Namun, perjuangan sejati baru selesai ketika tugasmu tuntas. Takdir seorang pejuang adalah terus melangkah sampai akhir, bukan berhenti di tengah ja...

Melambat dalam percepatan waktu

 Pernahkah kamu merasa bahwa waktu ⏳ berjalan begitu cepat? Dulu, sehari terasa begitu panjang, penuh dengan berbagai aktivitas yang bisa dilakukan. Namun, sekarang, seolah-olah pagi berubah menjadi malam 🌙hanya dalam sekejap mata. Hari-hari berlalu tanpa terasa, dan tiba-tiba kita menyadari bahwa minggu, bulan, bahkan tahun telah berganti. 🍃 Waktu yang terus berjalan ini sering membuat kita bertanya-tanya, apakah kita sudah memanfaatkannya dengan baik? Ada banyak alasan mengapa waktu terasa semakin cepat berlalu. Kesibukan sehari-hari yang terus meningkat membuat kita jarang benar-benar menikmati momen yang ada. Kita terlalu sibuk mengejar target, memenuhi tugas, atau bahkan terjebak dalam rutinitas yang monoton. Ketika hidup dipenuhi kesibukan, hari-hari terasa seperti rutinitas yang berulang, sehingga sulit bagi kita untuk menyadari bagaimana waktu terus bergerak tanpa menunggu. 😕 Karena itu, penting bagi kita untuk berhenti sejenak dan menikmati setiap momen yang kita miliki...

Saatnya Kembali ke Ruang Refleksi (PIJAT HATI)

Hiatus Menulis Blog Saatnya Kembali Berbagi Cerita Entah kemarin hiatus ke berapa...  Setiap perjalanan menulis pasti memiliki fase pasang surut. Ada masa ketika ide-ide mengalir deras dan jemari tak pernah lelah menari di atas keyboard 🕺, namun ada pula masa ketika layar kosong menjadi tantangan terbesar. Itulah yang baru saja saya alami (seringnya, berbego-ria, bengong di depan layar 💻monitor)—hiatus panjang dari dunia menulis blog. Di tengah kesibukan, perubahan prioritas (baca: tekanan beban hidup🥹), dan mungkin sedikit rasa lelah dan *rasa malas*, saya tanpa sadar menjauh dari kebiasaan yang dulu begitu saya nikmati: menulis dan berbagi cerita. Tapi kini, saya sadar, sudah waktunya untuk kembali.  (mungkin? 😁) Hiatus ini sebenarnya bukan hanya soal waktu yang hilang, tetapi juga soal pelajaran yang saya dapat. Jeda dari menulis memberi saya ruang untuk refleksi, merenungkan apa yang sebenarnya ingin saya tuangkan di blog ini. Saya menyadari bahwa blog bukan hanya tent...

AIR DI LUAR PERAHU

"Masalah dalam hidup itu seperti air di luar perahu. Selama air tetap di luar, ia tidak akan membahayakan, dan perahu tetap bisa melaju. Namun, ketika kamu membiarkan air itu masuk ke dalam perahu, berarti kamu mengizinkan masalah tersebut menguasaimu. Jika dibiarkan, perahu itu akan tenggelam. Jadi, hadapilah masalah, tetapi jangan biarkan ia merusak ketenangan dan arah hidupmu." Metafora ini menggambarkan cara kita menghadapi masalah dalam hidup. Masalah diibaratkan seperti air yang ada di sekitar perahu. Air di luar perahu tidak akan menjadi ancaman selama tidak dibiarkan masuk ke dalam. Begitu pula dengan masalah, selama kita bisa menjaga jarak dan tidak membiarkannya menguasai hati dan pikiran, kita tetap bisa melanjutkan perjalanan hidup dengan tenang. Namun, ketika air mulai masuk ke dalam perahu, ia menjadi beban yang bisa membuat perahu tenggelam. Ini mencerminkan bagaimana masalah bisa memengaruhi kita jika kita terlalu larut di dalamnya. Ketika kita tidak segera me...