Celoteh-celoteh

Udah wiken lagi ?!

Akhirnya udung nyerah, udung pake kacamata lagi. Asalnya cuman depan monitor doank atawa baca koran doank. Sekarang jadi wajib! Minus 3/4 temen udung bilang belum seberapa dibanding sama dia, yang komposisi matanya beragam, yang kiri udah minus 1 dan yang kanan masih 3/4. Lucu, kacamata yang dia pakai lensanya berbeda-beda. Makanya pas kemarin kacamatanya jatoh, dia kalau di depan monitor tampangnya lucu. Alis sedikit mengkerut dan keseluruhannya memasang wajah jutek. Untuknya engga lama kacamatanya udah bener lagi.

Mulanya udung udah males pake kacamata lagi, gara-gara pakai kacamata migrain udung jadi sering kambuh. Engga dikerjaan, engga di rumah, engga di angkot, dan tidak tanggung-tanggung sempet terjadi migrain kambuh pas udung lagi *maaf* DropShot alias B.A.B. Akhirnya engga keruan, udah perut mules eh kepala senut-senut.
Pernah suatu kali udung sempet seperti ketagihan dengan obat sakit kepala yang dosisnya boleh dibilang cukup keras. Sampai akhirnya udung engga bisa lepas dari obat itu. Makanya diputuskan dengan amat sangat udung meng-retire-kan kacamata.
Tapi repot juga engga pake kacamata, di depan monitor udung jadi kek temen udung tadi. Serba salah.

Sekarang pake kacamata lagi, katanya kalo pake kacamata dan ada effectnya, seperti pusing-pusing dan sakit kepala. Ada kemungkinan kacamatanya sudah tidak cocok lagi dan harus diperiksa ulang ke dokter mata. idih,.. tahu sendirikan harga frame sekarang berapa ? belum lagi lensanya. Mending kalo engga sampe ganti lensanya, kalo ganti ? apa lagi kalo ada model kacamata yang keren di etalasenya. paling tuh dokter mata cuman senyam-senyum pikirnya," laku neh dagangan...."

Di kostan sebelah ada 3 calon dokter yang engga bosen-bosennya sekolah. Sayangnya mereka tidak bisa mengobati mata udung, jelas dong - mereka kan calon dokter gigi bukan dokter ahli mata. Dari pada serem-sereman harus ke dokter lagi, mendingan pakai kacamata lagi!

!bonustrack
Tadi pagi berlangsung acara pernikahan adik ipar. Calon pengantin pria-nya kelihatan sangat santai. Setelan jas bewarna hitam lengkap dengan iring-iringannya. Meski lokasinya berada di sebuah gang yang lumayan sempit, tapi tidak sampai menggangu jalannya acara. Acara sambutan dari kedua belah pihak selesai tidak lama, kami berpindah tempat ke masjid untuk melangsungkan acara Ijab Kabul. Suasana di tempat pernikahan mulai kedatangan tamu, padahal untuk undangan dimulai pada jam 11 siang dan sekarang masih jam 8:35 pagi.

Di masjid acara sedikit membingungkan, ketika sang na'ib belum juga kelihatan batang hidungnya. Teringat kejadian sama ketika acara pernikahan udung beberapa tahun lalu. Na'ib atau penghulu sepertinya selalu melakukan budaya tidak tepat waktu. Mungkin berbeda kalau si empunya acara adalah pejabat atau selebritis.
akhirnya untuk tidak membuang waktu percuma, Jaja - adik dari pengantin wanita membacakan Ayat-ayat Suci Al-Qur'an. Dan sementara yang lainnya, mungkin dari pihak penyelenggara acara mengutus seseorang untuk menjemput sang penghulu.

Berikut cuplikan obrolan via telepon antara pihak panitia dan pak penghulu.

"Assalamu'alaikum,...."

...sesaat hening sebentar...

"Wa'alaikum sallam...." jawab dari seberang.

"Bisa bicara dengan pak Naib ? ini dari pak XXX..."

" Oo... saya sendiri pak, kan acaranya jam 9 ?"

" loh... acaranya jam 8:30, pak"

Ya ampun, harusnya dari panitia sendiri 1 jam sebelum jam yang ditentukan menelpon pak penghulu untuk memastikan jam-nya acara. Kalo kasus udung dulu pak Na'ib-nya malah kelupaan, dan kebetulan hari Minggu itu ada dua acara pernikahan yang berlangsung di tempat yang sama pada gedung yang berbeda dipisahkan oleh jalan yang berseberangan.

Dan lagi, akhirnya acara pun berlanjut dengan mulus, ketika mengucapkan Ijab Kabul tidak ada yang salah dan sanak saudara yang menghadiri ada yang mencucurkan air mata. Pengantin pria merupakan anak bungsu dari keluarga istri udung.
Acara beralih kemudian dengan acara saweran. Sebetulnya acara ini yang ditunggu-tunggu, perlombaan adu ketangkasan meraih recehan di antara sela-sela kaki. Dengan mulus beberapa kali jempol udung terinjak, kalo bukan anak kecil sudah udung omelin abis-abisan. padahal sebelumnya tangan kanan udung 3 kali digigit Ade yang semalam ditemukan lagi cikal bakal gigi yang tumbuh di gusinya. Jelas, Ade saat itu sudah kegatalan gara-gara tumbuh gigi. (baca: Galuh Giri Anjani (16 Bulan) Kali ini lukanya agak parah ketimbang beberapa hari lalu. Memerah seperti digigit serangga.

Setelah acara photo-photo untuk album kenangan keluarga, jangankan perut kami yang seharian tadi berdiri dan berlomba berebut recehan saweran - kedua pengantin pun merasa lapar. Bersama menyantap hidangan.
Udung sibuk memisahkan lembaran-lembaran irisan bawang yang sudah menjadi musuh bebuyutan. jangankan sampai ketelen, kecicip sedikit saja mampu membuat perut udung mual-mual. Ah,... payah neh perut!
Selang beberapa jam kemudian udung sudah berada di rumah lagi. Keadaan sudah mulai sepi. Sambil tiduran depan tipi, nonton "Pimp My Ride" di MTV. Sampe geleng-geleng kepala, nonton mobil Ford yang dipermak abis. Dalemmnya ada jacuzzi ama dua Tv Flat 20Inci berikut Sound System yang full tech abis!

Engga sadar udung merasa ada yang sedikit basah dan sakit di paha dekat area lutut. Saat itu udung memakai celana coklat pendek yang biasa udung pakai kalo di rumah. Didiemin kok sakitnya malah menjadi seperti gigitan. Loh ? gigitan ?? waduh... Ade sudah membekaskan giginya di sana! engga kuat nahan Ade udung pindahkan agak jauh. dan ternyata Ade masih nafsu dengan gigitannya yang dia pikir kerjaannya belum kelar. Sedikit meloncat udung bergerak mundur. eh kepala kepentok ujung meja hias yang letaknya antara ruang keluarga dan ruang tamu. Yaaaa ampun...!! (bergaya vifer di pelem si Dora The Explorer)

Perlu diketahui, sambil nulis postingan udung ngusap-ngusap paha dan belakang kepala akibat "eksiden" siang hari itu. Istri udung cuman cengar-cengir, menganggap kejadian ini seperti adegan komedi. Dan udung cuman tersenyum penuh derita.

Back

http://htddee.tripod.com

Migrain headache - Up to 90% of the general population reported experiencing headaches at some point in their lives. At any given point in time, up to 10% of the general population seeks medical treatment for the relief of disabling headaches, and over 40% of North Americans have experienced severe headaches at some point in their lives. Headache is a complex phenomenon, the pathophysiology of which is migrain.
artikel yg udung print soal Migrain Headache dari http://www.medical-library.org

Komentar