CERMIN MOTIVASI

Akhirnya aku berhasil menemukan cermin motivasi ku. Semua kata motivasi yang ku dapat selama ini, kubuatkan stiker, kutempel, dan kususun rapi pada cermin ini. Agar setiap hari aku dapat membacanya. Dan kata motivatorku, dengan begitu seolah kita memprogram diri sendiri. Kata-kata motivator itu masuk ke alam bawah sadar. Dan selanjutnya akan termotivasi secara tidak sadar. Begitu kata mereka. 

Meski sekarang kubaca tulisan-tulisan tersebut terbalik. Membutuhkan cermain lain untuk dapat membacanya satu persatu. Karena aku yang membuatnya, aku tidak butuh itu. Aku sudah hafal meski hanya membaca mengenali tiga huruf di depannya. Menggunakan jenis huruf verdana ukuran 12pixel. Hahaha, aku yang buat dan aku yang tempel tapi untuk membuatnya menjadi sticker cutting. Butuh kreasi tangan salah seorang sahabatku. Ya, ternyata aku masih butuh teman. 

Saat itu pernah aku ngotot, bahwa kita bisa kok hidup sendiri, tidak ada itu namanya teman. Yang ada rekan bisnis, semua hadir karena ada maksud dan tujuan, bukan masalah hati. Tapi duit. Dalam keluarga pun, sebaiknya kalau kau tidak siap dengan respon orang lain terhadap status sosialmu. Tidak perlu memaksakan. Bisa saja kamu kuat atau malah tidak peduli, tapi apakah yg disampingmu juga sama. 

Ketika keberhasilan diraih, kau hanya bagian dari asset yang kurang lebih korban dari salah satu doktrin teori team work yang... Entah apa namanya, sesat? Selesai satu proses lanjut ke proses lainnya. Dimana otakmu dijejali idealisme kosong. Yang sebenarnya maksudnya jauh berbeda. Seperti kerbau yang dicecoki tali dihidungnya, kemana arah dibawa. Sang kerbau dengan semangat mengikutinya. Tapi aku sendiri tahu diri kok, tidak mungkin merubah kondisi, karena dari awalnya memang tidak ada pernah mau berubah. Aku baru saja sadar itu. Hehehehe gobloknya aku...

Cermin ini ingin aku pecahkan, semua kata-kata motivasi itu tidak berlaku. Bohong besar, jebakan dalam permainan kata-kata. Seseorang yang pandai menulis tentang emosi dan segala sesuatu tentang sosial.

Aku masih berada di sini, memperhatikan cermin dan semakin geram. Tulisan itu terbalik karena aku ada di sisi dalam cermin. Wujudku sekarang bukan pada dimensi sebenarnya.
Halo semua bagian dunia tipu-tipu...


Komentar