KURANG DALAM PAK, SAYA MASUKIN LAGI YA?

Image "pinjem" dari postingnya Bang Mikow
Paling engga pede kalau liat timbangan badan, sudah pasti jarum timbangan melewati angka seratus kilo. Menyesakan sekali. Nah kemarin hari minggu siang menjelang sore nan cerah baru tahu kalau PMI ternyata tetap melayani pelayanan donor darah. 

Langsung ngajak sang istri meluncur ke sana. Benar saja, setelah memastikan bertanya kepada satpam gedung yang sudah asik duduk-duduk di teras -PMI Kota Bandung yang berada di jalan Aceh Bandung samping Stadion Siliwangi tetap setia menerima orang-orang yang mau menyumbangkan darahnya.
Meski sudah anggota donor darah, tetap saja setiap orang yang ingin mendonor harus mengisi formulir. Menjawab beberapa pertanyaan dan..... timbang badan lagi. Terakhir ditimbang di klinik Unpad dengan jarum timbangan menunjukan ke angka 107kg. Kemudian dikurangi berat celana dan baju sekitar 10kg-an lah... (ini rumus yang saya kembangkan sendiri... menurut kepercayaan masing-masing)

Dan hasilnya adalah 97kg! yess!! sudah sepuluh tahun lebih berat badan tidak pernah berada dibawah seratus kilo. Meski menurut hitungan tetangga sebelah saya masih kelebihan 36kg ya lumayan lah ada penurunan berat badan. Ini adalah sesuatu yang harus di syukuri.

Nah di PMI juga saya lupa ada loh timbangan manual yang kapasitasnya bisa sampai dua ratus kilo lebih. Dengan percaya diri yang tinggi saya menaiki timbangan, set dah kok berada di angka seratus sepuluh dan seratus lima belas yah ? saya lepas jam tangan, dompet, kacamata, buka alas kaki, dan hendphone... saya titip di istri saya yang sedang menunggu giliran untuk ditimbang badannya. Ok jarum menunjukan penurunan angka meski tidak signifikan.

Hampir-hampir nekat mau buka pakaian.. tapi inget rumus pengurangannya.... hehehehe... Saya perhatikan dengan baik-baik sambil berusaha untuk tidak bergerak sama sekali..... ok, jarum timbangan menunjukan di angka mmhh seratus dua belas ? heh? kok naek yach ? rusak kali ah... neh timbangannya engga jelas. Dengan sedikit kecewa saya nyerah dan turun dari timbangan. engga jelas !!

Meski hari minggu, ternyata banyak yang ngantri untuk mendonorkan darahnya. Usai mengisi formulir pendonor diwajibkan diperiksa dulu oleh dokter. Pemeriksaan tekanan darah dan sedikit ngobrol sama dokternya.

"Sudah makan pak ? tanya dokter.

"Sudah dok.." jawabku

"Tadi malam tidurnya cukup pak ?" sambil memasang alat pengukur tekanan darah.

"cukup pak... lumayan...." aku tersenyum, ingat-ingat semalam... hehehehehehe

Saya dinyatakan layak untuk mendonorkan darah, selanjutnya ke tahap pemeriksaan darah dengan cara yang sering bikin kaget. Entah kenapa setiap kali diperiksa seperti ini bawaannya kaget melulu. Itu loh dengan mengambil beberapa tetes darah menggunakan jarum kecil yang ketika digunakan bunyi "cekrek!!" hehehehe..
Dan ternyata sodara-sodara pada kesempatan yang berbahagia ini saya dinyatakan lolos lagi dan sah untuk mendonorkan darahnya.horeee.... plok plok plok plok (tepuk tangan)

Usai mencuci bagian lengan yang akan digunakan untuk proses pengambilan darah, saya lihat da tiga kursi kosong. Kali ini saya merelakan lengan kiri saya sama seperti 70 hari yang lalu, dan sama juga seperti beberapa waktu lalunya.... memang tiap donor pake lengan kiri terus.

Ah baru kali ini saya liat petugasnya berbeda dengan yang biasanya. Semuanya laki-laki engga ada perempuannya. Baru sadar dari lobby, dokter, petugas pemeriksa darah sampai yang memasang alat donor darah di tangan saya semuanya laki-laki.

Mencoba untuk menenangkan diri, sambil mainin hape.

"Kepalkan tangannya pak....." kata petugasnya "tarik nafas..... "

sebelum perkataan petugas tersebut selesai ternyata jarumnya sudah menancap, eh masuk kira-kira setengah panjangnya. Darah mulai mengalir menuju mesin dibawah kursi yang bergerak-gerak mirip jungkat-jungkit mainan.

Biar engga bete, ya baca buku di hape. Eh di samping saya ada ibu-ibu yang sedang donor darah meminta petugas untuk mengambil photonya. Cieee... sempet-sempetnya neh,.... Trus samping ibu tadi ada abege yang sedang siap-siap donor darah ditemenin oleh empat orang temannya. Rame lah pokoknya.. kayak orang mau naek haji pake dianter segala sampe ruangan pengambilan darah lagi.

Sudah setengah jam kok engga bunyi yah alat donor darahnya ? biasanya hanya sepuluh menit langsung bunyi. Ini masih jungkat-jungkit saja tidak terdengar bunyi apa-apa. Pendonor lainnya sudah pada selesai, tingga saya sendirian.

Aneh, kok lama banget yach... biasanya paling cepet. Padahal cuman tiga ratus lima puluh sese (baca 350cc) Sambil merhatiin posisi jarumnya. Gede juga yach.... lebih gede dari koleksi jarum jahit istri saya...

Nah selain saya petugasnya juga heran, mungkin dia juga bingung kenapa kok proses donor darah saya lama yach ?

"Pak, dibantu untuk menggerakan jemarinya biar lancar..." Petugasnya duduk sambil membuka plesteran. "kayaknya ini kurang dalam pak..."

"Heh ?!" saya asik baca buku di hape lom ngeh tapi rada konek dikit..... kurang dalem ?

"Kepalkan tangannya pak, tarik nafas...." petugasnya bicara pelan sih, cuman kenapa kedengaran di telinga saya cukup ngeri...

Lima belas menit kemudian petugasnya bilang lagi, "kayaknya masih kurang dalam pak, saya masukin lagi yaaa"

"makkk....!!" saya berusaha untuk menyembunyikan wajah saya yang saya yakin sudah terpasang wajah yang cukup merana.....

Beres juga, tiga ratus lima puluh sese (baca : 350cc) terpenuhi sudah. Baca buku di hape juga beres hanya beberapa halaman harus saya ulangi lagi karena jadi lupa... membacanya kurang "dalam" dan kurang "ngeh"... tadi baca apanya yach ?

Penjelasan petugasnya sih, karena darah saya terlalu kental sehingga tersumbat di pangkal jarumnya, makanya harus dimasukan lagi lebih dalam sehingga ada tekanan untuk darah mengalir keluar. Petugasnya ngasih saran kalau saya harus banyak minum, biasanya pengentalan darah ini terjadi karena kurang asupan cairan ke dalam tubuh.

Ya sudah lemes lah, ...

Komentar