Human Traffic Optimization versi Mang Udung (lagi)

trafik HTO Singkatan dari Human Traffic Optimization

Halaman selanjutnya dari SEO (Search Engine Optimization) adalah HTO. Jangan mencari di wikipedia, karena istilah ini adalah ngarang saja. Beneran kok, kalau pun ada itu hanya kebetulan saja. Seperti kata mamang tadi HTO adalah kelanjutan dari SEO yang pernah mang udung dongeng-in sebelumnya. Human Traffic Optimization merupakan metode meningkatkan dan mempertahankan traffik pengunjung website/blog kita.

Andaikata website kita sudah di-SEO-kan (istilah pak Andi) lalu datang tuh ceritanya beberapa pengunjung hasil dari result search engine dengan keyword tertentu. Jreng! website kita terbuka, satu detik, dua detik, tiga detik, masuk ke wilayah detik ke empat. eh…. di-close-nya website kita. Kok cepet amat! Mungkin bisa saja mamang bilang, masa bodoh yang penting pengunjung sudah masuk ke website kita. Tapi sebentar ada apa sebenarnya hanya dalam waktu tidak mencapai 5 detik pengunjung langsung menutup website kita. Tidak menarik kah ? belum tentu! tidak sengaja ke-klik-kah ? bisa jadi!! hehehehehe…

Ada beberapa kemungkinan yang mungkin saja tidak diperhatikan oleh kita sebagai pemilik website/blog ;

  • Website kita lama banget loading/tampil 100% secara sempurna, jadi untuk lebih tahu “apa sih isi dari website ini ? lama banget! nyari yang lain ahh..” Karena tidak semua pengunjung website menggunakan komputer yg paling bagus atau menggunakan koneksi yg super cepat. Jadi efesiensi waktu loading cukup menentukan, dimana hasil dari result search engine mempersembahkan begitu banyak website lainnya (kompetitor) dengan keyword yang sama, masalah ini menjadi cukup tragis!! *busyet! dramatis abies..!!* Kenapa loadingnya lambreta tilada *Oops bahasa salon kebawa-bawa..* Yang paling bersalah adalah pengunaan image yang sangat berlebihan ; misalnya banner iklan dan affiliate. Menggunakan image/banner sekecil mungkin dan sehemat mungkin dalam mempercepat waktu loading, langkah awal mungkin bisa mengganti banner affiliasi dengan menggunakan link text biasa. Terdakwa kedua adalah penggunaan javascript, banyak yang menggunakan javascript dengan alasan keindahan atau memang tuntutan affiliate system yang memberikan pilihan untuk menanamkan javascript untuk menampilkan link affiliasinya.

Kurangi saja, tampilan popup atau animasi salju turun itu membuat website loading lambat sekali.. suwer dech! apa engga bete kalau membuka website ada popup yang menghalangi penglihatan kita dan kita harus meng-klik “close” untuk menutupnya. Kalau mamang, engga penting-penting amat mendingan tutup aja websitenya…. trus animasi salju turun sebagai alat memperindah… hei… itu tidak indah! trick itu ketika mamang masih belajar frontpage sepuluh tahun yang lalu.. buang saja! bikin lambat.. Nah, satu hal lagi, kurangi penggunaan flash! seperti kata mamang tadi tidak semua pengunjung menggunakan komputer yang super technology dan super cepat koneksi, jadi penampilan flash dapat memperlambat proses loading website, kecuali anda profesional flash maker yang dapat mengkompresi tampilan flash anda semaksimal mungkin. Misalnya ; coba anda buka poker game dari facebook menggunakan ponsel anda, mamang yakin hampir semua tidak dapat menggunakan game flash ini melalui browser handphone! karena game ini bisa digunakan menggunakan komputer! nah, pengunjung dari handphone (sejenisnya) perlu diperhitungkan traffik yang dihasilkannya..!!

  • Website dengan tampilan “clean” tentunya lebih jelas dalam menyajikan apa yang hendak website anda sampaikan kepada pengunjung. Warna “clean” tidak harus warna putih. Jadi website bisa saja menggunakan warna selain putih untuk menyajikan isi dari website itu sendiri dengan jelas dan nyaman di mata pengunjungnya. Coba saja anda buktikan sendiri, ketika anda membuka website dengan tampilan gelap dan website dengan tampilan “clean” atau anda perhatikan profesional website milik orang lain, menurut mamang kebanyakkan menggunakan warna “agak” terang.

 

  • Menu yang rumit, mmmhh… perasaan pernah menulis soal ini. Ada satu website yang mempunyai menu yang sangat lengkap. Dari sidebar sampai header menu dan footer menu terdapat begitu lengkap menu yang disajikan. Bisa saja menyebabkan pengunjung merasa tersesat, karena susah mendapatkan link “home” yang menuntun pengunjung ke halaman depan website kita, akhirnya harus mengedit alamat url untuk dapat kembali ke teras depan. Saya pernah membaca kalau menu diusahakan jangan lebih dari 5 link menu. Terlalu sedikit yach ? yah namanya juga saran. Jadi untuk menu ke halaman-halam tertentu alangkah baiknya mempunya menu sitemap. Di mana sitemap ini adalah halaman tertentu yang memberikan keterangan kepada pengunjung untuk dapat melihat peta situs. Maksudnya semua link menu yang ada pada website disusun dalam satu halaman tertentu sesuai dengan urutannya. Ini untuk memudahkan pengunjung agak tidak tersesat. Seperti di mall kadang ada di salah satu dindingnya tergantung pigura peta lokasi dimana posisi kita berada.

 

  • Berinteraksi dengan Pengunjung, minimal untuk satu orang pengunjung dapat menghasilkan minimalnya 3 impressi halaman. Misalnya ketika website kita terbuka, si pengunjung mengklik 2 artikel terkait dengan artikel utamanya, kemudian mengikuti kuis pooling yg kita pasang diwebsite, dan akhirnya memberikan komentar dengan apa yang telah kita tuliskan di website. egh… 5 impressi donk yach ? nah kalau yg ini improovisasi dari pemilik website, apa yang cocok dengan tema website agar si pengunjung dapat bertahan/betah sehingga memberikan 5 impressi minimalnya sesuai yg saya sarankan tadi.

Nah 4 tulisan yang bikin sakit mata ini menurut mamang adalah beberapa garis besar untuk memaksimalkan traffik pengunjung. Memang lebih penting unique visitor dibanding returning visitor, tapi (teori mamang juga) tanpa returning visitor tidak akan ada unique visitor. Tentunya kita harus mempertahankan kedua-duanya. Dengan daya khayal yg cukup tinggi *sudah masuk stadium 4* ketika suatu website dengan tampilan sederhana dan mempunyai informasi yang memang banyak yg “nyari” juga waktu loadingnya yg cepat sehingga pengunjung langsung memasukannya ke dalam bookmark browser mereka. Tentunya kemudian hari beberapa kemungkinan akan terjadi ; sumber yg sama akan diberikan kepada teman via email/chat/komunikasi lainnya. Jika dikirim via email yang diforward ke milist tentunya akan menjadi backlink yang berguna kan ? atau bahkan dimasukan ke salah satu link favourite di website/blog orang lain sebagai bahan inspirasi. bisa juga kan ? dan memungkinkan !

Sepertinya jika HTO ini kita maksimalkan, kita akan mempunyai jaringan tanpa sadar yang membantu meningkatkan trafik website/blog kita. Sebetulnya semua ini teori bagi anda-anda sekalian, tapi ini merupakan bahan kesimpulan dari mang udung. Tidak ada yang salah kok, kalau ada yang mau protes silahkan ada form komentar.. D