Seller jam tangan di Amazon yang bisa mengirim barangnya ke Indonesia
Menabung di Amazon dari penghasilan Amazon Associates ternyata sangat lama. Hanya mengandalkan 3 website yang semangat update-nya hanya berdasarkan mood. Ini bukan pertama kalinya mamang jajan di amazon yang ternyata mahalnya kabina-bina beberapa waktu lalu memesan 3 buah buku bergambar bacaan untuk anak.
Apalagi dengan onkos kirimnya hampir 250ribu! Untungnya waktu itu juga dibayar menggunakan Gift Certificate hasil earning dari Amazon Associates. Nah, konyolnya.. setelah datang ke alamat rumah, dari Pak Pos nagih lagi sekitar 10ribu apa 12ribu yach ? katanya untuk biaya bungkus ulang !! loh ? jadi paketan saya ini udah dibongkar yach ? trus dibungkus ulang dengan biaya yang ditanggung si penerima ? cape dech !!!
Engga papa dech, yg penting barangnya udah sampe dengan sukses di rumah. Anggap saja pajak ! hehehehe
Nah, sekarang mamang belanja jam tangan, ya engga mahal-mahal banget, harganya $19/unit. Beli dua dech !!
Payment seperti biasa menggunakan Gift Certificate . Diperkirakan akan sampai di alamat pengirim (dengan selamat dan aman ?) sekitar pertengahan s/d akhir bulan April 2010. Nanti akan ada repotnya, apakah akan kena pajak ? (bukan barang dari China sih..) jika ada pajak, berapakah besaran pajaknya ? apakah pajak kantor pos (biaya bungkus ulang) ? ataukah pajak dari Negara tercinta ini ?
Apakah ada minat untuk mengikuti Amazon Associates ini ? silahkan mendaftar di sini [link]
Beberapa netter yang tersohor karena senioritas mereka mendapatkan income yang cukup menggiurkan dari Amazon Associates ini, bahkan nominalnya bisa melebihi gajih bulanan di atas standrad UMR di Indonesia. Masalahnya, di masyarakat kita masih banyak pandangan seseorang bekerja dengan pola berangkat pagi pulang sore, dipatok dengan waktu kerja di kantor dan pakaian seragam. Embel-embel sudah bekerja pada perusahaan “anu” lebih mendapat perhatian lebih dan “penghargaan” lebih di mata masyarakat. Berbeda dengan orang yang hanya nonkrong lebih lama di depan komputer, lebih banyak berada di rumah ketimbang diluar rumah, padahal berpenghasilan yang cukup lumayan.
Apalagi kalau “stay at home” tapi penghasilannya dari internet sangat mencengangkan, biasanya orang-orang yang otak-nya masih melipat seperti kemeja yang baru disetrika berpikiran picik dan sirik, seraya mencibir serta merta langsung mem-vonis dengan tjap pesugihan..!! payah.. bener-bener payah…