Theu CoNnecT

Seperti film layar hitam putih, semuanya tampak sama. Meski sang artis memakai gaun berwarna warnai layaknya pesta karnaval dan perhiasan menghiasi dari ujung rambut sampai ujung kuku mirip toko mas berjalan. Semuanya tampak sama. Alur cerita pun masih seperti dulu, di ujung cerita dipungkas dengan happy ending. Sedikit keterpaksaan dan niat setengah-setengah. Tapi masa bodoh, semuanya sudah diatur oleh naskah yang sudah disetujui oleh produser. Kalau sutradara berani macam-macam, bukan kertu kuning yang dia dapat melainkan kartu merah plus bonus dirumahkan selamanya. Ini berlaku kepada semua crew. Siapa yang pegang uang, dia yang pegang kendali.

!pindah jalur
Kunyalakan sebatang rokok kretek, setelah kuhisap dalam-dalam kusemburkan vertikal keatas sambil mendongakkan kepalaku. Belikatku masih sakit, terasa seperti ada sebatang besi dingin menancap semalaman. begitu sakitnya sehingga jika menengok ke arah kiri dan kanan mirip Batman dengan topeng kaku-nya, bergerak dengan bahu seperti boneka.

Setelah kuhisap beberapa kali tanpa peduli dengan nasib paru-paru yang kemungkinan sudah berwarna abu-abu seperti pada iklan layanan masyarakat di sebuah bungkus rokok. Peduli apa ? toh pajak rokok merupakan salah satu penghasilan untuk negara ini. Peduli akan kesehatan masyarakat dengan iklan layanan seperti itu, berubah menjadi kiasan yang tidak begitu dihiraukan, produk basi dari salah satu birokrasi yang nge-"bete"-in.

Pandanganku terarah pada suara 2 motor bebek yamaha yg semi stereo di depan. Tiga orang manusia berseragam abu-abu sedang asik nongkrong seperti penumpang kereta api yang menunggu kerta yang tidak pernah kunjung datang. Tiga mahluk ini sepertinya sudah lupa dengan fungsi sekolah. Atau mungkin mereka sudah lupa jalan menuju sekolah ? Buktinya jam 9 pagi ini mereka masih nongkrong di sini. Ah peduli amat ! mungkin saja mereka masuk sekolah jam siang, kalo memang masuk sekolah siang kenapa harus memakai seragam jam-jam segini ?

Semalam sempat merenung mengenai Conspiracy Theory, duh bahasan berat neh tapi engga apa-apa mumpung masih geratis dan tidak melanggar hukum. Semua orang bebas berbicara kok ! kucing depan aja semalaman berseteru dengan kucing Pak Haji di depan rumah, asik berdebat. Saking asyiknya itu kucing engga sadar kalo mau debat jangan pernah di depan jendela kamar, sangat tidak disarankan! Hasilnya debat pendapat mereka terhenti karena segayung air mendadak membuyarkan keseriusan mereka. Kembali soal teori kucing.. eh konspirasi. ingat di sini saya tidak akan membahas detail apa itu Conspiracy Theory. Cman gara-gara tayangan di tv mengenai itu, jadi bahan yang enak juga untuk postingan. ingat, bahan yang enak -bukan bahan yang bagus. Saya tidak mau dikatakan sok tau dengan membahas sesuatu yang saya sendiri baru tahu kata konspirasi itu semalam. Mendingan disebut engga kreatif dengan jawaban masa bodoh ! Hanya saja teori ini diplesetkan dengan salah satu guyonan yang pernah saya dengar. (soal konspirai teori juga ? .......dikiiiitt!) ceitanya begini, diawali dengan suatu pertanyaan yang tidak mendasar, karena saat itu kami sedang membetulkan velg motor.

A : "Tau engga ? kalo perusahaan pisau itu ama perusahaan tensoplast yang punyanya adalah orang yang sama ? "(sori nama product! hanya contoh, karena jaman itu merek benda kek gituan cman satu yang kami tahu...)
B : "ah masa seh...."
A : "kalo loe kena iris pisau, sesudah sikasih obat langsung dech di kasih tensoplast..!"
B :
A : "makanya mereka tuh cepet kaya...."
B :

*Teeeeeeettt...!!! seseorang dipojokkan yang memakai topi berambut ikat mangacungkan jari telunjuknya, oi!!.. trus maksudnya apaan ?!!*

Nah loh, ketahuan juga... ternyata yg bertopi dan berambut ikal adalah si "B" yang sudah hadir dari perantauannya di BATAM ISLAND. Merasa obrolannya jadi bahan postingan si "B" menuntut royalti sebagai ganti rugi karena sudah dipublikasikan tanpa konfirmasi dahulu.

Komentar