Malam minggu

Masih seminggu lagi ke acara DAGO FESTIVAL, acara yang diselenggarakan sepanjang jalan dago. Tahun lalu saja, acara ini bikin macet lalu lintas jalan dago dan sekitarnya. Sampai jalan adipatiukur ketularan macet, hingga tengah malam. katanya sampai jam 01.30 subuh. Yang jalan kaki saja udah macet apalagi yang bawa mobil atau motor. Jadi jika hendak menggunakan jalan sepanjang jalan ir. H. Juanda (dago) atau hendak melewati rute via jalan dago, mungkin lebih baik mencari jalan alternatif lainnya.

Sekedar info saja, malam minggu biasa saja jalan dago sudah ramai dengan acara-acara dari stasiun radio di Bandung. Belum lagi yang jualan seperti cafe-cafe dadakan yang muncul pada saat malam minggu di sepanjang jalan dago. Dari batas RS. Boromeus sampai depan PlaGo (Plasa Dago). Engga cuman itu, orang-orang penjual bunga juga ikut meraih rejeki pada setiap malam minggu. Jadi jangan terkecoh apabila tiba-tiba ada yg memberikan setangkai bunga mawar merah di sekitar jalan dago. Itu bukan aksi sosial melainkan mereka menjual bunga untuk para Romeo yang malam itu kebetulan hendak ada acara dengan pasangan mereka. Apalagi malam acara DAGO FESTIVAL ini sengaja diselenggarakan pada hari Sabtu sore hingga Sabtu menjelang tengah malam. Mirip dengan acara malam tahun baru. Meriah dan seru sekali.

Uniknya di Bandung sekarang bermunculan kelompok-kelompok group motor, entah itu penggemar Vespa, Suzuki Satria, Honda th`70, Yamaha F1ZR, Scooter, sampai pengayuh sepeda onta. Masing-masing membawa spanduk/bendera sebagai panji dari kelompok mereka. Biasanya pada malam minggu biasa, selain di jalan dago -mereka sering nongkrong di depan Gedung Sate jalan diponegoro Bandung. Dan para pengunjung bukan hanya dari warga Bandung dan sekitarnya, banyak dari luar kota yang ingin ikut menyaksikan meriahnya acara DAGO FESTIVAL. Mungkin selain jalan-jalan di Kota Bandung yang terkenal dengan pabrik-nya Factory Outlet ini mereka juga kemungkinan ingin mencari keberuntungan, siapa tahu dapet jodoh di sini. Salah satu manager hotel di jalan dago, mengungkapkan kalau hotel mereka sudah full dengan pemesanan kamar hotel dari tanggal 20 November bulan lalu sampai 6 januari 2005 !! ck ck ck ck...

Tahun lalu akibat kemacetan yang diakibatkan oleh acara ini, menjadi perbincangan yang menarik. konon kabarnya dari pihak panitia tidak begitu kompak dengan pihak kepolisian. aw aw aw kenapa yach ? selain kemacetan terjadi pula beberapa orang mengalami pingsan gara-gara kejepit diantara kerumunan orang-orang yang berdesakan sepanjang jalan dago. Trus kata si "konon" ini acara sempet ngaret beberapa jam dari jadwal yang ditentukan. semoga saja pelaksanaan DAGO FESTIVAL kali ini lebih baik dari tahun kemarin.

!Minggunya

Selain malam minggu di Bandung, esok harinya orang-orang pada kumpul di GAZEEBO, sekedar jajan atau nongkrong sambil "nyiksa" bubur ayam mang Ade. Ada juga yang senam pagi aerobik di tengah-tengah lapangan GAZEEBO dan depan Gedung TELKOM jalan Japati. Cuman kalau mau senam pagi, harus datang agak-agak pagi banget, soalnya tempatnya sekarang sudah terbatas, alias berebut dengan pedagang kaki lima. eh... jangan salah, di sana sempet juga ditemukan salah satu dealer kendaraan atau bahkan bank swasta sedang mengadakan promosi !! Dari penjual sayur mayur sampai penjual hiasan dinding yang harganya sampai jutaan, ada lengkap di sana. Distro baju terkenal C-59 juga kadang cuci gudangnya di sana, dengan mobil VW Kombi-nya yg unik.

Sempet bikin geleng-geleng kepala, di tengah-tengah lapangan GAZEEBO ada juga yang menggelar judi. Bayangin saja kok judi di tempat terbuka didiamkan saja ? padahal sering ada acara-acara yang dikawal oleh beberapa anggota polisi baik dari Polantas maupun dari Polsek setempat, beberapa orang menggelar aksi perjudian. Apa engga kelihatan tuh ? yang muter-muter roda pake nomor ? di atasnya terdapat beberapa lembar uang ? Ah.. ada-ada saja.

Apalagi minggu lalu, di depan Gedung Sate diselenggarakan Parade Seni Se-Nusantara (bener engga yach judulnya ?) parade yang diikuti dari seluruh propinsi se-Indonesia. Juga diramaikan dengan atraksi Barongsai dan ketangkasan berkuda dari Kavaleri Lembang. Sayangnya, acara yang dihadiri oleh Menteri dan Gubernur Jawa Barat itu tidak begitu meriah untuk ukuran Penyelenggaraan Acara yang bertaraf Nasional.

Kelompok pembawa bendera dari engga begitu kompak memainkan benderanya, lagunya cukup enak juga seh. Dan dari Tim Kavaleri juga, ketika salah satu kudanya hendak meloncati rintangan berapi tiba-tiba berhenti dan bergeser ke kiri.Lucu saja melihat kuda berjalan ke arah sisi, bukan belok kiri. Ada juga Mojang dan Jajaka yang diarak di atas kereta Kencana dan diiringi oleh pasukan berkuda dengan mengenakan pakaian khas pengawal raja adat Sunda.



Acara belum berakhir saat itu, padahal sudah jam 10.30 siang. Panas, pas rombongan dari NTT lewat diputuskan untuk pulang ke rumah.




Apalagi nanti ketika malam tahun baru, Bandung semakin meriah saja dengan "pernak-pernik"-nya


(Gbr. 04/12/2004)

Komentar