Belajar Bilang “Tidak” Tanpa Merasa Jadi Orang Jahat
Kadang, yang paling berat itu bukan kerja lembur atau hadapi masalah besar. Tapi... jadi orang yang "nggak enakan". Kamu tahu rasanya, kan? Mau nolak tapi takut nyakitin. Akhirnya bilang “iya”, padahal hati kamu teriak “nggak mau!”. Bukan karena kamu ikhlas, tapi karena kamu takut dibilang egois.
Bisa jadi itu semua berawal dari pengalaman ditolak dulu—sakitnya masih kebawa sampai sekarang. Lalu tanpa sadar, kamu hidup dengan prinsip: "jangan bikin orang lain merasa seperti aku waktu itu." Tapi... sampai kapan kamu mau nyembuhin luka orang lain dengan cara menyakiti dirimu sendiri?
Coba renungkan pelan-pelan: kamu bukan orang jahat hanya karena belajar bilang "tidak". Tidak semua permintaan harus kamu iyakan. Tidak semua orang pantas menerima waktumu, tenagamu, atau hatimu. Kalau kamu terus-terusan pura-pura kuat demi mempertahankan hubungan yang membuatmu merasa bersalah terus-menerus, kamu sedang pelan-pelan kehilangan dirimu sendiri. Dan percayalah, kehilangan diri sendiri jauh lebih menyakitkan daripada kehilangan orang yang hanya hadir untuk mengambil, tapi lupa memberi.
“Apa kamu pernah merasa bersalah hanya karena memilih untuk menjaga diri sendiri?”