Mana mungkin aku bisa terbang bebas..
Andai kau tahu betapa sengsaranya diriku. Seminggu sudah aku berdiri di sini, dalam derasnya hujan dan teriknya pancaran sinar matahari. Selama ini orang-orang berlalu lalang tanpa menghiraukan, menganggap diri ini tidak ada. Bahkan sepertinya sudah menjadi bagian dari sesuatu yang tidak berguna. Hanya plat besi “roll” penuh karat ini yang setia menemaniku di sini. Itu juga karena plat besi ini tidak bisa bergerak. Dan kalaupun bisa pasti sudah “menggelinding” menjauh karena bosan. Apalagi daku, daku sudah bosan stadium sembilan. Terpuruk di sini, di samping benteng yang sepertinya sebentar lagi “rugrug”